5 Tips Memilih Pesantren

Bingung Memilih Pesantren Untuk Anak Anda?

Berikut 5 Tips Memilih Pesantren Yang Baik

                 Oleh : Fakhruddin Alamsyah. S.Ikom

Dalam memilih pendidikan untuk anak, Pondok pesantren  menjadi salah satu solusi bagi  orang tua yang ingin menyelamatkan anaknya dari pergaulan yang bebas, bahkan ada juga orang tua yang keliru dan beranggapan bahwa pondok pesantren menjadi solusi terakhir bagi anaknya yang tidak diterima disekolah pilihannya, lohh….. itu berarti mereka beranggapan pondok pesantren sebagai lembaga “buangan” dong ? justru hal seperti  ini yang nantinya membuat perilaku anak tidak baik di Pesantren,  bagaimana mau betah di pesantren apa lagi sukses  kalo niat dari orangtuanya suda salah kapra.

Jadi wajar dong kalo ada beberapa anak dari teman,tetangga, bahkan sodara sendiri  yang mondoknya sering kabur, karna tidak betah dengan alasan –alasan yang dibuatnya, itu mungkin ada niat awal yang kurang baik atau keliru dari ornag tuanya memasukan anak mereka kepesantren dan bukan karna model pendidikan dan pengasuhannya yang salah.

Jadi kalo memasukan anak ke Pesantren hatus meluruskan niatnya agar anak yang di pondokkan  menjadi anak yang saleh/salehah, minimal ilmu yang didapatnya dapat bermanfaat bagi dirinya, keuarga, dan saudara-saudaranya. , lebih penting lagi dari kesemuanya agar anaknya kelak menjadi infestasi berharga di akherat Dan yang pastinya…. jangan pernah takut anak-anak kita menjadi terbelakang, gaptek, katrok, norak, kuper dan lain sebagainya. Toh buktinya Pesantren-Pesantren banyak melahirkan orang-orang hebat.

Supaya lebih mantap lagi niat baik memsukan anak-anaknya kepesantren saya punya berbagai tips yang bisa diikui agar tepat memasukan anaknya ke pesantren, yuk bismillah dulu…

1.Memilih Model Pendidikan

Pondok pesantren terbesar  diseluruh penjuru indonesia, secara umum dibagi berdasarkan dua kategori:

  1. Pondok Pesantren salafiah (Tradisional/kuno)

Model pendidikan pesantren yang pertama ini biasanya hanya mengejarkan kurikulum pesantren sajah, tidak menggabungkannya dengan kurikulum yang ada dipemerintahan. Sehingga model pesantren salaf ini haya mendidik santrinya mengaji juga mempelajari Al-qur’an dan belajar kitab-kitab pesantren.

Dan pabila santri-santrinya ingin menambah ilmu pendidikan estrak dan ilmu kesosialan, maka mereka harus mencari lembaga pendidikan yang dekat dari pesantrennya.

  1. Pondok Pesantren modern

Sementara itu, model pendidikan yang ada di Pesantren moderen menggabunggkan pembelajaran al-qur’an juga  kitab yang ada di Pesantren pada umumnya dan pendidikan formal. Sehingga, santri yang belajar di pesantren moderen seperti ini, tidak perlu lagih susah-susah mencari dan pergi keluar pesantren setiap harinya untuk menambah ilmu pendidikan estrak dan ilmu kesosialan. Karena keduanya sudah menjadi satu paket kedalam   pendidikan lembaga tersebut.

  1. Pola Pengasuhan

Saya menyarankan pilihlah pesantren yang diasuh oleh kiai dan ustadz yang memiliki karisma. Yang totalitas ikut serta melaksanakan kegitan bersama santri-santrinya, karena dengan begitu anak-anak dapat lebih  terkontrol dalam melakukan kegiatannya.

Ada beberapa manfaat yang Anda dapatkan bila menitipkan anak di pesantren yang pola pengasuhannya dikontrol langsung oleh kiai dan ustadz-ustadnya. Pertama, ketika Anda menjenguk anak Anda di pesantren, tentu Anda bisa bertemu dengan ustadz-ustadznya dan menanyakan perkembangan belajar anak-anak Anda. Ini artinya, Anda akan lebih mudah mengontrol perkembangan anak-anak Anda dan  Kedua, ustadz-ustadz yang ada di pesantren itu mendoakan santri-santri dan keluarganya. Tentu Anda juga akan mendapat cipratan do’a dari mereka yang tinggal di Pesantren.

  1. Peningkatan Output dan Inputnya

Memilihkan pesantren untuk anak tidak perlu yang mewah-mewah, tidak perlu yang fasilitasnya lengkap dan gemerlap. Buat apa fasilitas lengkap kalau itu justru memanjakan anak Anda. Dan itu sama halnya menghukum masa depan anak anda.

Pesantren yang mewah dan serba lengkap belum tentu dapat membuat anak Anda dapat memiliki karakter yang baik. Pilihlah pesantren yang sudah jelas-jelas punya karakter dan alur kemana para santri di bawa melangkah jauh menapaki masa depan dunia ini. Sekalipun pesantren itu relatif baru, karena biasanya pemilik pesantrenitu mendirikan pesantren yang itu menjadi aplikasi dari evaluasi beliau selama mondok di beberapa pesantren.

Ikhlaskan anak anda belajar di pesantren agar terbantuk karakternya. Biarkan anak Anda belajar mandiri dan prihatin menghadapi problematika kehidupan yang dia ditemukan di Pesantren.

Biarkan dia terbiasa menghadapi masalah di pesantren, karena semakin sering dia menemukan tantangan maka akan semakin menumbuhkan jiwa mandirinya serta kekuatan jiwanya. Karena pesantren yang berkarakter mesti suda punya jawaban dari problem yang di alami anak anda, yang mungkin saja itu justru tidak anda miliki.

Bila anak Anda mengeluh ini dan itu, segeralah konfirmasi ke pihak pendidik yang ada di Pesantren, dan nasihatilah pula dia. Jangan pernah anda bela kesalahannya. Ini akan memperburuk mental anak Anda dan membuat anak Anda bermental “kerupuk”. Yang ngak mampu berkembang ketika terkena percikan air atau di terpa angin.

  1. Pilih Pesantren yang Strategis

Dalam menentukan tempat pendidikan anak anda bukanlah hal yang mudah, apa lagi untuk menjadikannya bermental mandiri. Jangankan Anda yang belum pernah mesantren. Bahkan orang tua yang lulusan Pesantren  pun terkadang bingung mau menitipkan anaknya di pesantren yang mana.

pilihalah pesantren  yang jauh dari rumah. Atau pesantren yang disiplin aturan untuk tidak mudah memberi izin pulang karena kedekatan Rumahnya, setidaknya yang memiliki perlakuan sama baik jauh maupun yang dekat. Hal ini untuk menghindari anak Anda sering pulang ke rumah atau bahkan kabur dari pesantren.  Atau pilih pesantren yang akses menjenguknya gampang, sekalipun jauh tapi transportasi muda di jangkau, misalkan adanya kendaraan bus atau  akses tol yang dekat, karena ini akan ikut memberi kenyamanan bagi orang tua yang ingin melihat dan berinteraksi dengan anaknya di pesantren. Memang ngomong tidak semudah melakukannya. Apalagi itu adalah waktu pertama kali Anda menitipkankan anak Anda. Akan tetapi  kuncinya adalah yakin bahwa anak Anda akan menjadi lebih baik di Pesantren.

  1. Pesantren yang Indah dan Nyaman

Dan yang tidak kalah penting adalah anda juga memperhatikan kebersihan lingkungan pesantren tempat anak Anda akan dititipkan. Penyakit kulit yang sering dialami santri diakibatkan dari perilaku santri yang jorok, mandi tidak teratur, jarang ganti pakaian, mencampur pakaian kotor dengan pakaian bersih, dan seterusnya

Sayangnya, fenomena tidak baik seperti ini hampir tertanam dalam jiwa santri. Bahkan ada tagline yang beredar di kalangan santri “Kalau belum budukan, belum jadi santri”. Lah, kok santri malah disuruh budukan?! Bukankah ini bertentangan dengan yang Nabi ajarkan? Bukankah, nabi selalu memperhatikan kebersihan dan kerapian.

Memang, penyakit kulit itu biasanya menjadi cobaan umum bagi santri. Seberapa besar kesabaran santri saat mendapatkan musibah sakit kulit tersebut. Namun ada baiknya doktrin tersebut dihilangkan sedikit demi sedikit.

Kenyamanan ini juga tidak melulu terkait dengan kebersihan, tapi lingkungan perkawanan dan pergaulan seharilhari juga menjadi penting, maka pesantren yang baik adalah pesantren yang mengajarkan sistem  kekeluargaan antara sesama santri, santri dengan pengasuh pesantren atau sebaliknya. Karena ketika suda memutuskan untuk mondok, maka berarti anak anda suda kehilangan mainan-mainannya dirumah, TV-nya, HP-nya hingga kasih sayang orang tuanya. Maka kasih sayang pengasuhnya cukup menjadi pengganti kasih sayang orang tua di Rumah, suasana kekeluargaan selalu menjadi faktor penting bagi kenyamanan santri di pesantren, melebihi fasilitas mewah apapun yang mereka dapatkan di pesantren.

 

Nah….

sudah yakinkan sekarang untuk menitipkan anak anda di Pesantren, semoga dengan menitipkan anak-anak kita dipasantren dapat menjadikan selamat dari siksa neraka. Aamiin….

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *